Allah sebagai Sang Khalik (Pencipta)
Seringkali kita mendapat pertanyaan dari
Kaum Atheis yang meragukan keberadaan Allah ? Bagaimana kita
membuktikan bahwa Allah itu ada di dunia? Cobalah kita perhatikan
benda-benda di sekeliling kita, dari bumi, pepohonan, Alam semesta dan
seisinya. Sebagai contoh misalkan kita lihat di rumah kita terdapat
meja, kursi, almari, buku, tv, radio, dan segala macam perabotan,
alat-alat dapur dsb. Apakah semua itu terjadi dengan sendirinya? Tentu
tidak, semua itu pasti ada yang membuatnya. Siapakah yang membuatnya?
Meski kita tidak tahu namanya, bagaimana bentuk tubuhnya, warna
kulitnya, tetapi kita yakin bahwa yang membuat barang-barang itu
tentulah manusia. Kita tentu akan menolak jika ada yang mengatakan bahwa
barang-barang itu ada dengan sendirinya. Akal kita tidak menerima kalau
benda-benda itu dibuat oleh hewan, atau yang serupa dengan benda itu.
Misalnya meja, dibuat oleh makhluk yang rupa dan jenisnya seperti meja.
Bila kita arahkan pandangan ke
lingkungan yang lebih luas lagi, kita akan menemukan banyak benda berupa
hewan, ada yang jinak dan liar, yang berkaki dua, dan empat. Ada yang
terbang dan ada pula berjalan lamban. Kita juga dapat menjumpai beraneka
jenis tumbuh-tumbuhan, tanaman lunak dan keras. Ada yang berpohon
menjalar, dan ada pula yang tinggi. Buahnya juga beraneka macam, besar,
kecil, dengan rasa manis, kecut dan pahit. Bunga-bungaan juga
menampilkan aneka warna indah yang menyenangkan mata memandangnya.
Kita berkeyakinan bahwa tak mungkin
benda-benda itu terjadi dengan sendirinya. Pastilah ada yang
menciptakan, meskipun tidak pernahmelihat Penciptanya. Kita pun menolak
kalau dikatakan bahwa yang mencipta itu sama dengan benda-benda yang
diciptakan. Pencipta ayam sama dengan ayam,pencipta manusia sama dengan
manusia. Atau setidak-tidaknya ada keserupaan pencipta dengan makhluk,
mempunyai mata, telinga, hidung, berwajah, berkaki, bertangan dan
sebagainya. Atau mungkinkah patung dapat menciptakan sesuatu. Kalau
ya,alangkah lucunya dan kalau tidak mengapa ada yang menyembahnya, atau
mengangkatnya sebagai Tuhan?
Pencipta memang tidak sama dengan yang dicipta. Khalik tidak sama dengan makhluk. Ia adalah Zat Yang Wajib Adanya (Zat Wajibul Wujud).
Bagaimana jenis dan bentuknya bukanlah jangkauan akal manusia, karena
itu dilarang memikirkan Zat Tuhan. Pikirkanlah ciptaan-Nya, jangan
pikirkan Zat-Nya. Dengan melihat ciptaan yang begitumenakjudkan,
kitapercaya bahwa yang mencipta tentulah lebih Agung lagi.
QS. Az-Zumar (39): 62-63
Artinya: Allah pencipta segala sesuatu
dan Dia pemelihara segala sesuatu (62) Bagi – Nya perbendaharaan langit
dan bumi. Dan orang – orang yang ingkar terhadap ayat – ayat Allah
mereka itulah orang – orang yang jahil (63).
QS. Al-Baqarah (2): 255
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan
melainkan Dia, Ynga Hidup Kekal lagi Berdiri Sendiri. Dia tidak
mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan – Nya apa yang di langit dan di
bumi. Siapakah yang dapat member syafa’at di sisi Allah tanpa izin –
Nya? Dia mengetahui apa – apa yang ada di hadapan mereka dan apa – apa
yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa – apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi (kekuasaan) – Nya
meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak berat memelihara keduanya, dan
Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.
QS. Thaha (20): 114
Artinya: Maha Tinggi Allah, Raja Yang
Benar. Dan janganlah engkau tergesa – gesa membaca Quran sebelum selesai
diwahyukan kepada engkau, dan katakanlah, “Ya Tuhanku tambahkanlah
kepadaku ilmu”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar